INILAH.COM, San Fransisco – Dokter mengatakan, pria 45 tahun di California ini mungkin menjadi orang pertama yang sembuh dari AIDS. Ini diketahui dari gen kebal HIV miliknya. Seperti apa?
Timothy Ray Brown diketahui positif HIV (human immunodeficiency virus) pada 1995. Kini, ia masuk jurnal ilmiah sebagai orang pertama yang berhasil ‘menghapus’ virus HIV dari tubuhnya secara sepenuhnya. Dokter menyebut kondisi ini ‘penyembuhan fungsional’.
Pada 2008, Brown tinggal di Berlin dan mengidap HIV dan leukemia. Di sana, ilmuwan melakukan cangkok tulang sumsum untuk mengobati leukemianya. Ilmuwan mengatakan, Brown mendapat sumsum dari donor yang termasuk dalam 1% Caucasia kebal HIV.
“Saya berhenti berobat HIV di hari saya mendapat transplan itu,” papar pria yang dijuluki ‘Pasien Berlin’ itu.
Peneliti AIDS Dr Jay Levy dari University of California, San Fransisco (UCSF) mengatakan, kasus Brown membuka pintu ‘riset penyembuhan’.
Namun, dokter menekankan, prosedur radikal Brown mungkin tak cocok dengan penderita HIV lain karena sulitnya cangkok sumsum dan menemukan donor yang sesuai.
“Tentunya Anda tak mau melakukan cangkok ini karena risiko kematiannya,” ungkap Paul Volberding dari UCSF.
Banyak pertanyaan mengenai pengobatan Brown tak terjawab, lanjutnya. “Satu elemen pengobatannya nampaknya memungkinkan virus keluar dari tubuhnya,” lanjutnya lagi.
Hal ini akan menjadi studi yang menarik, tutupnya.
Dikutip dari : www.yahoo.com dan www.inilah.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Friday, 20 May 2011
Ditemukan, 10 Planet Baru di Galaksi Bima Sakti
Liputan6.com, Wellington: Sepuluh planet baru "mengambang" melalui galaksi ditemukan tim astronom internasional yang dipimpin ilmuwan Selandia Baru. Kesepuluh planet berukuran Jupiter itu merupakan penemuan baru dalam sejarah Galaksi Bima Sakti. Penemuan menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan ilmuwan komputer Universitas Massey, Wellington, Australia.
"Mereka planet raksasa di galaksi kita, sekitar ukuran Jupiter. Ternyata selam ini kesepuluh planet tersebut berada di suatu tempat di antara kita dan bintang-bintang," kata Ian Bond, seorang Astro Fisika, belum lama ini. Planet-planet itu diyakini berjarak sekitar dua-pertiga dari pusat galaksi, berjarak sekitar 25.000 tahun cahaya.
Jika mereka terlihat dengan mata telanjang, planet-planet itu akan menjadi gelap gulita, karena mereka tidak memancarkan cahaya. Planet baru ini bisa saja dikeluarkan dari sistem surya karena pertemuan gravitasi dekat dengan planet lain atau bintang. Kemungkinan besar planet baru tumbuh dari keruntuhan bola gas dan debu, tapi tak memiliki massa untuk menyalakan bahan bakar dan menghasilkan cahaya bintang sendiri.
Temuan itu menyebabkan para peneliti beraharap planet mengambang bebas seukuran Bumi yang dapat mendukung kehidupan. Meskipun hingga saat ini kemungkinan itu kecil, planet semacam itu belum terdeteksi.(Xinhua/AIS)
Dikutip dari : www.yahoo.com dan liputan6.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
"Mereka planet raksasa di galaksi kita, sekitar ukuran Jupiter. Ternyata selam ini kesepuluh planet tersebut berada di suatu tempat di antara kita dan bintang-bintang," kata Ian Bond, seorang Astro Fisika, belum lama ini. Planet-planet itu diyakini berjarak sekitar dua-pertiga dari pusat galaksi, berjarak sekitar 25.000 tahun cahaya.
Jika mereka terlihat dengan mata telanjang, planet-planet itu akan menjadi gelap gulita, karena mereka tidak memancarkan cahaya. Planet baru ini bisa saja dikeluarkan dari sistem surya karena pertemuan gravitasi dekat dengan planet lain atau bintang. Kemungkinan besar planet baru tumbuh dari keruntuhan bola gas dan debu, tapi tak memiliki massa untuk menyalakan bahan bakar dan menghasilkan cahaya bintang sendiri.
Temuan itu menyebabkan para peneliti beraharap planet mengambang bebas seukuran Bumi yang dapat mendukung kehidupan. Meskipun hingga saat ini kemungkinan itu kecil, planet semacam itu belum terdeteksi.(Xinhua/AIS)
Dikutip dari : www.yahoo.com dan liputan6.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Komisi VIII Kecam Rencana Perayaan Hut Israel
Antara – Jum, 13 Mei 2011
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI Jazuli Juwaini mengecam rencana sekelompok orang yang akan merayakan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Israel di Indonesia karena kegiatan tersebut selain melukai perasaan rakyat Palestina, juga mengkhianati bangsa Indonesia.
Menurut anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR itu, di Jakarta, Jumat, perayaan tersebut bertentangan dengan Pembukaan UUD Tahun 1945 mengenai semangat bangsa Indonesia untuk menolak penjajahan.
Israel, katanya, telah lama menjajah Palestina dan melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat terhadap rakyat Palestina.
"Bangsa Indonesia belum mengakui kemerdekaan Israel karena negara tersebut adalah penjajah dan pelanggar HAM berat. Bagaimana mungkin kita ikut merayakan HUT kemerdekaan bangsa yang tidak kita akui kemerdekaannya?," ujar Jazuli.
Anggota DPR dari Fraksi PKS ini juga mengecam rencana panitia penyelenggara dalam acara tersebut, yang akan mengibarkan Bendera Merah Putih dan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan pengibaran bendera Israel diiringi lagu kebangsaan Israel.
"Ini sama saja kita melecehkan bangsa Indonesia dan menganggap Indonesia sama seperti Israel sebagai negara penjajah," tegasnya.
Jazuli mengajak bangsa Indonesia berempati dalam membantu perjuangan rakyat Palestina agar mendapat pengakuan dunia internasional.
"Apa yang terjadi di Palestina merupakan tragedi kemanusiaan, karena itu merayakan HUT Israel berarti memberikan justifikasi terhadap pelanggaran HAM di Palestina," ungkapnya.
Untuk itu, Jazuli mengimbau kepada panitia penyelenggara untuk membatalkan acara tersebut. Selain karena tidak bermanfaat, hal ini dapat menimbulkan konflik dan perpecahan di masyarakat.
Selain itu, lanjut Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Banten III ini, seharusnya pemerintah cepat tanggap untuk melarang berlangsungnya acara tersebut.
"Harus ada tindakan antisipatif agar tidak memicu terjadinya pelanggaran hukum, konflik serta kekecewaan yang lebih besar di masyarakat tanah air," ujarnya.
Dikutip dari : www.yahoo.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Sunday, 15 May 2011
Pomalaa, Kecamatan Kaya Penghasil Nikel
Oleh Tole
Beberapa hari belakangan ini, nama Pomalaa menghiasi media massa seiring pemberitaan tentang penyanderaan awak kapal Sinar Kudus oleh perompak Somalia. Kapal Sinar Kudus berangkat dari Pelabuhan Tambang Pomalaa mengangkut ferronickel senilai Rp 1,4 triliun.
Pomalaa, sebuah kecamatan kaya penghasil nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, terletak di jantung Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan dua provinsi lainnya: Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Sejarah Pomalaa sebagai daerah pertambangan dimulai sejak penemuan bijih nikel di sana pada 1909 oleh EC Abendanon, ahli geologi Belanda. Pada 1934, perusahan Oost Borneo Maatschappij (OBM) dan Bone Tole Maatschappij melakukan eksplorasi nikel pertama di Pomalaa.
Pada 1938, OBM mengapalkan 150 ribu ton hasil tambang Pomalaa ke Jepang. Pemerintah RI mengambil alih pertambangan Pomalaa setelah kemerdekaan dan mendirikan PT Pertambangan Nikel Indonesia (PNI).
Ketika Sulawesi Tenggara memisahkan diri dari Sulawesi Selatan, nikel pun menjadi sumber daya alam andalan provinsi baru ini. Logo provinsi yang terbentuk pada 27 April 1964 ini berupa warna coklat sebagai lambang tanah yang mengandung nikel di Kabupaten Kolaka.
Pada 5 Juli 1968, PNI dilebur bersama enam perusahaan negara lainnya ke dalam PT Aneka Tambang, biasa disebut Antam. Pengelolaan tambang nikel di Pomalaa pun berada di bawah Antam, sampai sekarang.
Antam menguasai lebih dari 8.000 hektare lahan pertambangan di Pomalaa. Selain nikel, Pomalaa juga menghasilkan produk ikutan ferronickel (Fe-Ni) yang merupakan paduan logam antara nikel dan besi. Tujuan ekspor nikel antara lain ke Jepang dan Australia. Sementara Fe-Ni dijual ke Jerman, Inggris, Belgia dan Jepang.
Dikutip dari : www.yahoo.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Ingin Bebas Kanker?? Sering Minum Kopi !
INILAH.COM, Jakarta - Sebuah penelitian baru menunjukkan, mengonsumsi lima cangkir kopi sehari dapat melindungi Anda dari serangan agresif kanker payudara. Benarkah?
Seperti diketahui, kanker payudara tidak bereaksi terhadap berbagai obat, karenanya kemoterapi sering kali menjadi satu-satunya pilihan. Kemoterapi ditakuti lantaran wanita tidak ingin penampilannya berubah buruk, misalnya risiko rambut rontok.
Para peneliti menyebutkan, mereka yang secara teratur menikmati minuman panas jauh lebih kecil kemungkinannya terkena estrogen reseptor kanker payudara negatif, terutama jika mereka minum lima cangkir atau lebih kopi dalam sehari.
Dalam studi itu, para ahli dari Institut Karolinska di Stockholm menemukan peminum kopi memiliki insiden lebih rendah dari kanker payudara dibandingkan perempuan yang jarang minum minuman. Mereka menganalisis data dari hampir 6.000 wanita yang melewati menopause.
Para wanita yang minum lima cangkir atau lebih sehari memiliki tingkat penurunan risiko kanker payudara 57% dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari satu cangkir sehari.
Berdasarkan laporan dalam jurnal Breast Cancer Research, para ilmuwan menyimpulkan bahwa tingginya tingkat asupan kopi per hari sangat terkait dengan penurunan signifikan secara statistik pada kanker payudara estrogen-reseptor negatif di kalangan perempuan pasca menopause.
Seperti dilansir Dailymail, para penulis juga menemukan sedikit penurunan risiko pada semua jenis kanker payudara. Walaupun kaitan ini tidak cukup signifikan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor lain seperti usia dan berat badan yang harus turut diperhitungkan.
Para peneliti menduga kopi mengandung senyawa yang memengaruhi berbagai jenis kanker payudara dengan cara berbeda. Hal ini cocok dengan temuan bahwa minum kopi dapat mengurangi risiko kanker payudara secara keseluruhan, meskipun para ahli mengatakan studi lebih lanjut tetap diperlukan. [mor]
Dikutip dari : inilah.com dan yahoo.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Seperti diketahui, kanker payudara tidak bereaksi terhadap berbagai obat, karenanya kemoterapi sering kali menjadi satu-satunya pilihan. Kemoterapi ditakuti lantaran wanita tidak ingin penampilannya berubah buruk, misalnya risiko rambut rontok.
Para peneliti menyebutkan, mereka yang secara teratur menikmati minuman panas jauh lebih kecil kemungkinannya terkena estrogen reseptor kanker payudara negatif, terutama jika mereka minum lima cangkir atau lebih kopi dalam sehari.
Dalam studi itu, para ahli dari Institut Karolinska di Stockholm menemukan peminum kopi memiliki insiden lebih rendah dari kanker payudara dibandingkan perempuan yang jarang minum minuman. Mereka menganalisis data dari hampir 6.000 wanita yang melewati menopause.
Para wanita yang minum lima cangkir atau lebih sehari memiliki tingkat penurunan risiko kanker payudara 57% dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari satu cangkir sehari.
Berdasarkan laporan dalam jurnal Breast Cancer Research, para ilmuwan menyimpulkan bahwa tingginya tingkat asupan kopi per hari sangat terkait dengan penurunan signifikan secara statistik pada kanker payudara estrogen-reseptor negatif di kalangan perempuan pasca menopause.
Seperti dilansir Dailymail, para penulis juga menemukan sedikit penurunan risiko pada semua jenis kanker payudara. Walaupun kaitan ini tidak cukup signifikan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor lain seperti usia dan berat badan yang harus turut diperhitungkan.
Para peneliti menduga kopi mengandung senyawa yang memengaruhi berbagai jenis kanker payudara dengan cara berbeda. Hal ini cocok dengan temuan bahwa minum kopi dapat mengurangi risiko kanker payudara secara keseluruhan, meskipun para ahli mengatakan studi lebih lanjut tetap diperlukan. [mor]
Dikutip dari : inilah.com dan yahoo.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Anggota DPR Bantah Anggaran Pulsa Rp14 Juta
INILAH.COM, Jakarta - Anggota DPR membantah adanya uang pulsa mencapai Rp14 juta tiap bulan ditambah Rp105 juta untuk lima kali reses. Menurut anggota DPR Komisi III Nasir Jamil, data yang dilansir LSM Fitra tersebut jauh dari kenyataan yang sebenarnya. Jatah anggaran untuk hal tersebut kenyataannya hanya Rp5 juta per bulan.
"Yang ada itu uang komunikasi diberikan kepada anggota setiap bulan yang jumlahnya lebih kurang Rp5 juta, itu uang komunikasi namanya. Sedangkan uang reses perorangan diterima sesuai dengan daerah pemilihannya masing-masing anggota. Jumlah reses perorangan di luar masa reses adalah enam kali," ujar Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu(11/5/2011).
Lebih jauh Nasir menjelaskan, sekali reses anggota DPR juga mendapat uang tiket, penginapan, dan transport. "Jumlah kunjungan tiga hari lamanya," jelas politisi PKS tersebut.
Nasir menduga data yang dirilis oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran tersebut sengaja telah direkayasa. "Mungkin angka itu sudah diolah oleh Fitra. Padahal beberapa kali media sudah pernah mempublikasi rincian penerimaan anggota DPR," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengatakan uang pulsa anggota DPR selama setahun sekitar Rp151 miliar. Jumlah tersebut didapatkan Fitra berdasarkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) DPR 2010-2011.
Setiap anggota DPR menerima uang isi pulsa setiap bulan sebesar Rp14 juta. Jika dikalikan 12 bulan (setahun) jumlahnya Rp168 juta. Tidak hanya itu, setiap anggota DPR juga mendapatkan duit pulsa sebesar Rp102 juta pertahun untuk lima kali reses.
"Kalau ditambah jumlah jadi Rp270 juta. Kalau jumlah tersebut dikalikan dengan 560 anggota DPR, jumlahnya sekitar Rp151 miliar," ujar Kordinator Investigasi dan Advokasi Uchok Sky Khadafi kepada INILAH.COM. [tjs]
Dikutip dari : inilah.com dan yahoo.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
"Yang ada itu uang komunikasi diberikan kepada anggota setiap bulan yang jumlahnya lebih kurang Rp5 juta, itu uang komunikasi namanya. Sedangkan uang reses perorangan diterima sesuai dengan daerah pemilihannya masing-masing anggota. Jumlah reses perorangan di luar masa reses adalah enam kali," ujar Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu(11/5/2011).
Lebih jauh Nasir menjelaskan, sekali reses anggota DPR juga mendapat uang tiket, penginapan, dan transport. "Jumlah kunjungan tiga hari lamanya," jelas politisi PKS tersebut.
Nasir menduga data yang dirilis oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran tersebut sengaja telah direkayasa. "Mungkin angka itu sudah diolah oleh Fitra. Padahal beberapa kali media sudah pernah mempublikasi rincian penerimaan anggota DPR," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengatakan uang pulsa anggota DPR selama setahun sekitar Rp151 miliar. Jumlah tersebut didapatkan Fitra berdasarkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) DPR 2010-2011.
Setiap anggota DPR menerima uang isi pulsa setiap bulan sebesar Rp14 juta. Jika dikalikan 12 bulan (setahun) jumlahnya Rp168 juta. Tidak hanya itu, setiap anggota DPR juga mendapatkan duit pulsa sebesar Rp102 juta pertahun untuk lima kali reses.
"Kalau ditambah jumlah jadi Rp270 juta. Kalau jumlah tersebut dikalikan dengan 560 anggota DPR, jumlahnya sekitar Rp151 miliar," ujar Kordinator Investigasi dan Advokasi Uchok Sky Khadafi kepada INILAH.COM. [tjs]
Dikutip dari : inilah.com dan yahoo.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Friday, 13 May 2011
BI Labil, Sistem Kliring Ternyata Tetap Dibuka Senin 16 Mei
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengubah keputusannya terkait cuti bersama pada Senin 16 Mei 2011. Kali ini BI mengatakan sistem kliring nasional dan RTGS tetap dibuka, sehingga bisa beri layanan.
Demikian disampaikan oleh Plt Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Difi Ahmad Johansyah kepada wartawan di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (13/5/2011).
"Kliring-RTGS, dan transaksi pelayanan tunai BI tetap buka. Ini dinamakan operasional terbatas," tegas Difi.
Difi mengatakan, keputusan ini dibuat untuk membantu pelaku ekonomi yang memang sudah merencanakan kegiatan ekonomi hari Senin nanti. "Jadi kita tetap berikan layanan. Kita sebut operasional terbatas," imbuh Difi.
Karena keputusan cuti bersama yang sangat mendadak. Difi mengatakan, pelaku ekonomi sempat mempertanyakan langkah yang akan dilakukan BI tersebut.
"Kita tetap libur tapi perhatikan pelaku usaha yang tetap bertransaksi jadi untuk tidak mengganggu kegitatan ekonomi Senin akhirnya operasional terbatas," katanya.
Humas Menko Kesra dalam siaran persnya menyatakan, dalam rangka efisiensi dan efektifitas hari kerja, hari libur dan cuti bersama, maka diputuskan bahwa Senin 16 Mei dinyatakan sebagai cuti bersama.
Keputusan itu didasarkan pada keputusan bersama menteri pendayagunaan dan RB, Menteri Agama dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, SKB no 2 tahun 2011 dan SKB/01/M.Pan-RB/05/2011.
Seperti diketahui, hari Senin 16 Mei merupakan 'Hari kejepit nasional' karena pada 17 Mei 2011 adalah libur memperingati Hari Waisak.
dikutip dari : detik.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Demikian disampaikan oleh Plt Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Difi Ahmad Johansyah kepada wartawan di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (13/5/2011).
"Kliring-RTGS, dan transaksi pelayanan tunai BI tetap buka. Ini dinamakan operasional terbatas," tegas Difi.
Difi mengatakan, keputusan ini dibuat untuk membantu pelaku ekonomi yang memang sudah merencanakan kegiatan ekonomi hari Senin nanti. "Jadi kita tetap berikan layanan. Kita sebut operasional terbatas," imbuh Difi.
Karena keputusan cuti bersama yang sangat mendadak. Difi mengatakan, pelaku ekonomi sempat mempertanyakan langkah yang akan dilakukan BI tersebut.
"Kita tetap libur tapi perhatikan pelaku usaha yang tetap bertransaksi jadi untuk tidak mengganggu kegitatan ekonomi Senin akhirnya operasional terbatas," katanya.
Humas Menko Kesra dalam siaran persnya menyatakan, dalam rangka efisiensi dan efektifitas hari kerja, hari libur dan cuti bersama, maka diputuskan bahwa Senin 16 Mei dinyatakan sebagai cuti bersama.
Keputusan itu didasarkan pada keputusan bersama menteri pendayagunaan dan RB, Menteri Agama dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, SKB no 2 tahun 2011 dan SKB/01/M.Pan-RB/05/2011.
Seperti diketahui, hari Senin 16 Mei merupakan 'Hari kejepit nasional' karena pada 17 Mei 2011 adalah libur memperingati Hari Waisak.
dikutip dari : detik.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Politisi PDIP Serukan Penolakan Libur 'Harpitnas' 16 Mei
Solo - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, mengkritik keras keputusan Pemerintah menetapkan 16 Mei 2011 sebagai hari libur cuti bersama. Selain menilai pemerintah memutuskan secara sepihak, libur 'harpitnas' juga dinilai sebagai mentalitas pemanjaan diri yang kontraproduktif.
"Tolak keputusan libur di hari kejepit itu (16 Mei). Itu merupakan mentalitas pemanjaan diri yang kontraproduktif, bisa merusak etos kerja bangsa yang sedang dibangun," ujar Aria yang juga politisi PDIP ini di Solo, Jumat (13/5/2011) malam.
Hari ini Pemerintah telah mengeluarkan SKB no 2/2011/Kep./Men/V/2011 dan SKB/01/M.Pan-RB/05/2011 yang menetapkan hari Senin tanggal 16 Mei 2011 mendatang sebagai hari cuti bersama. Hari tersebut merupakan 'hari kejepit', karena pada hari Selasa (17 Mei) adalah hari libur nasional Waisak.
Bima juga mempersoalkan mekanisme keluarnya SKB tersebut. Menurutnya yang bisa memutuskan hari menjadi cuti bersama semestinya adalah DPR atas usulan Pemerintah. Pemerintah tidak bisa secara sepihak memutuskan hari libur secara mendadak sesuai kemauannya sendiri.
"Liburnya besok Senin kok baru ditetapkan Jumat sore. Ini jelas sangat mengganggu kinerja semua kalangan. Di DPR misalnya, pada hari ini sudah dijadwalkan banyak acara. Sehingga akan mengganggiu kerja-kerja strategis. Ini jelas sangat kontraproduktif di saat publik membutuhkan banyak hal yang harus segera diselesaikan Pemerintah dan DPR," ujarnya.
Lebih lanjut Bima menegaskan para pimpinan negara harus menunjukkan contoh dengan bekerja keras dan serius. Jika tidak akan berdampak pada krisis kewibawaan kekuasaan negara akibat krisis mentalitas yang terjadi, termasuk di dalamnya adalah mental manja itu.
"Saya kecewa dengan keputusan itu, karena komisi kami sudah mengagendakan untuk segera menyelesaikan berbagai kasus termasuk kasus Merpati dan pembahasan UU PPJS yang sudah ditunggu-tunggu publik," ujar politisi asal Solo tersebut.
"Sebagai pimpinan komisi, Kami akan membawa tindakan Pemerintah sepihak yang memutuskan hari libur tanpa meminta persetujuan DPR itu pada forum rapat paripurna mendatang. Kami menilai keputusan mendadak dan sepihak itu jelas-jelas kontraproduktif," lanjutnya.
dikutip dari : detik.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
"Tolak keputusan libur di hari kejepit itu (16 Mei). Itu merupakan mentalitas pemanjaan diri yang kontraproduktif, bisa merusak etos kerja bangsa yang sedang dibangun," ujar Aria yang juga politisi PDIP ini di Solo, Jumat (13/5/2011) malam.
Hari ini Pemerintah telah mengeluarkan SKB no 2/2011/Kep./Men/V/2011 dan SKB/01/M.Pan-RB/05/2011 yang menetapkan hari Senin tanggal 16 Mei 2011 mendatang sebagai hari cuti bersama. Hari tersebut merupakan 'hari kejepit', karena pada hari Selasa (17 Mei) adalah hari libur nasional Waisak.
Bima juga mempersoalkan mekanisme keluarnya SKB tersebut. Menurutnya yang bisa memutuskan hari menjadi cuti bersama semestinya adalah DPR atas usulan Pemerintah. Pemerintah tidak bisa secara sepihak memutuskan hari libur secara mendadak sesuai kemauannya sendiri.
"Liburnya besok Senin kok baru ditetapkan Jumat sore. Ini jelas sangat mengganggu kinerja semua kalangan. Di DPR misalnya, pada hari ini sudah dijadwalkan banyak acara. Sehingga akan mengganggiu kerja-kerja strategis. Ini jelas sangat kontraproduktif di saat publik membutuhkan banyak hal yang harus segera diselesaikan Pemerintah dan DPR," ujarnya.
Lebih lanjut Bima menegaskan para pimpinan negara harus menunjukkan contoh dengan bekerja keras dan serius. Jika tidak akan berdampak pada krisis kewibawaan kekuasaan negara akibat krisis mentalitas yang terjadi, termasuk di dalamnya adalah mental manja itu.
"Saya kecewa dengan keputusan itu, karena komisi kami sudah mengagendakan untuk segera menyelesaikan berbagai kasus termasuk kasus Merpati dan pembahasan UU PPJS yang sudah ditunggu-tunggu publik," ujar politisi asal Solo tersebut.
"Sebagai pimpinan komisi, Kami akan membawa tindakan Pemerintah sepihak yang memutuskan hari libur tanpa meminta persetujuan DPR itu pada forum rapat paripurna mendatang. Kami menilai keputusan mendadak dan sepihak itu jelas-jelas kontraproduktif," lanjutnya.
dikutip dari : detik.com
2EA11 - Ekonomi Manajemen
Subscribe to:
Posts (Atom)