Dampak Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Pada Berbagai Sektor Kehidupan Masyarakat
(Fauzi Azhari - 2010, Wildan – 2009, Kecebong – 2008)
LATAR BELAKANG MASALAH
Seperti kita ketahui bahwa perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi kini dapat dirasakan hampir di setiap aspek kehidupan di dalam masyarakat. Salah satu contohnya, teknologi internet, kini internet sudah masuk didalam kehidupan masyarakat. Atau bahkan dapat dikatakan, kini internet tidak lagi sebagai keinginan namun sudah menjadi suatu kebutuhan di dalam masyarakat. Dan hal ini terjadi dikarenakan komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang sangat mendasar di alam kehidupan bermasyarakat.
Teknologi internet dapat dengan cepat berkembang dan menyatu dalam sebuah dunia baru atau ruang maya atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau tempat orang dapat berkomunikasi, “bertemu”, dan melakukan berbagai aktivitas ekonomi/bisnis. informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Sungguh suatu keadaan yang tidak dapat kita pungkiri.
Teknologi internet dapat dengan cepat berkembang dan menyatu dalam sebuah dunia baru atau ruang maya atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau tempat orang dapat berkomunikasi, “bertemu”, dan melakukan berbagai aktivitas ekonomi/bisnis. informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Sungguh suatu keadaan yang tidak dapat kita pungkiri.
Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat perkembangan teknologi informasi, maka diusahakan beberapa tindakan. Masalah resistance to change harus dihilangkan karena hal ini dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas, meningkatkan angka absensi, dan mengurangi motivasi atau pemogokan kerja (Gordon, 1993). Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Gordon menyarankan agar anggota organisasi atau pekerja dilibatkan dalam pelaksanaan tugas tertentu dan menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas anggota organisasi.
Selain itu perlu memberikan kesadaran pada karyawan bahwa penggunaan teknologi informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan kelemahan sistem lama. Selanjutnya Gordon mengajukan beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi resistance to change terhadap perubahan implementasi teknologi informasi, antara lain communication (komunikasi), educational program (program pendidikan), evolusional change (perubahan menyeluruh), employee involment (peningkatan karyawan), new policies and procedures (tata cara baru), staff change (perubahan karyawan), temporary structure dansteering committee (perubahan komunitas secara berkala).
Selain itu perlu memberikan kesadaran pada karyawan bahwa penggunaan teknologi informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan kelemahan sistem lama. Selanjutnya Gordon mengajukan beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi resistance to change terhadap perubahan implementasi teknologi informasi, antara lain communication (komunikasi), educational program (program pendidikan), evolusional change (perubahan menyeluruh), employee involment (peningkatan karyawan), new policies and procedures (tata cara baru), staff change (perubahan karyawan), temporary structure dansteering committee (perubahan komunitas secara berkala).
METODELOGI
Untuk mencari tahu seberapa besarkah pengaruh Sistem Inhormasi pada berbagai sector kehidupan (khusunya pada jurnal kali ini adalah sector Ekonomi pada suatu perusahaan) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Dimulai dari jenis data yang digunakan. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data penelitian yang bukan angka. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang berasal langsung dari objek penelitian.
Populasi dari penelitian ini adalah beberapa perusahaan yang terdapat di Jakarta. Metode statistik yang digunakan untuk menguji adalah regresi linier berganda atau multiple regresi.
Variabel yang digunakan terdiri dari lima variabel independent yaitu
Ekspektasi kinerja
Ekspektasi usaha
Faktor sosial
Minat pemanfaatan Sistem Informasi
Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan Sistem Informasi dan dua variabel dependent (yaitu penggunaan Sistem Informasi dan minat pemanfaatan Sistem Informasi).
Ekspektasi kinerja
Ekspektasi usaha
Faktor sosial
Minat pemanfaatan Sistem Informasi
Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan Sistem Informasi dan dua variabel dependent (yaitu penggunaan Sistem Informasi dan minat pemanfaatan Sistem Informasi).
Desain penelitian pada kali ini adalah Survey yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi.
PENELITIAN
Penelitian mengenai Sistem Informasi telah menguji perilaku pengguna dan penerimaan sistem dari berbagai perspektif. Dari berbagai model yang telah diteliti, Technology Acceptance Model (TAM) menawarkan sebagai landasan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan Sistem Informasi. Model TAM berasal dari teori Psikologis untuk menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi. Yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku penggunaan teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan tekonologi informasi itu sendiri.
HIPOTESIS
Berdasarkan uraian teoritis yang telah dijelaskan diatas dan beberapa peneitian maka diperoleh hipotesis dari berbagai permasalahan yang telah disebutkan, antara lain :
- H1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi
- H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi
- H3 : Faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi
- H4 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaaan Sistem Informasi.
- H5 : Minat pemanfaatan sistem informasi mempunyai positif signifikan terhadap penggunaan Sistem Informasi
- H1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi
- H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi
- H3 : Faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi
- H4 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaaan Sistem Informasi.
- H5 : Minat pemanfaatan sistem informasi mempunyai positif signifikan terhadap penggunaan Sistem Informasi
HASIL DAN ANALISIS
Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfataan Sistem Informasi artinya responden yakin bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Begitu pula variabel ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaaatan Sistem Informasi berarti responden akan memanfaatkan Sistem Informasi apabila mereka merasa bahwa Sistem Informasi tersebut mudah dan tidak memerlukan upaya (tenaga dan waktu) yang banyak dalam mengoperasikannya.
Kemudian faktor sosial juga berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan sosial di sekitar responden seperti teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi tidak mendukung atau tidak mempengaruhi mereka dalam memanfaatkan Sistem Informasi dan pemanfaatan sistem tidak akan meningkatkan status mereka. Sedangkan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti hanya mempunyai pengaruh positif dan signnifikan terhadap penggunaan Sistem Informasi.
Kemudian faktor sosial juga berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan sosial di sekitar responden seperti teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi tidak mendukung atau tidak mempengaruhi mereka dalam memanfaatkan Sistem Informasi dan pemanfaatan sistem tidak akan meningkatkan status mereka. Sedangkan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti hanya mempunyai pengaruh positif dan signnifikan terhadap penggunaan Sistem Informasi.